Dia, dia seorang wanita yang selalu mengisi hatiku, selalu dan selalu
Dia, dia pula yang membuat seorang Nando patah hati
Pertama kali aku melihatnya, saat itu aku masih kelas 2SMA dan dia masih kelas 2SMP, konyol sekali bukan, seorang siswa SMA bisa menyukai dan tepatnya mencintai seorang anak SMP, awalnyapun aku tak ingin mengakui perasaan bodoh ini, ingin kutepis jauh-jauh, tapi ternyata perasaan ini lebih kuat merongrong hatiku
Cantik??bukan, bukan kata cantik untuk menggambarkan dirinya
Manis??bukan pula. Ok mungkin dia sedikit manis
Tapi menurutku dia amat sangat menarik, dia seorang gadis tomboy yang kuat, rambutna panjang, kulitnya sawo matang tapi bersih itu salah satu hal yang menarik dari dirinya, matanya sangat indah selalu berbinar, walau ditutup dengan kacamata sekalipun, matanya tetap indah, mata itu yang selalu membuat aku teduh setiap kali aku melihatnya, dan saat tertawa ada sebuah lesung pipi di pipi kanannya, hanya saat dia tertawa, manis, tawa itu yang membuat aku selalu bahagia.
Dia tidak akan pernah tahu bahwa aku selalu memperhatikannya, karena aku terlalu gengsi untuk melakukannya secara terang-terangan, aku begitu populer hal ini yang menjadi alasanku ok teman-teman selalu bilang bahwa aku tampan, sangat tampan, aku blasteran chinese dan Jawa, aku tinggi karena aku pemain basket, kulitku kuning langsat khas orang indonesia, tidak ada satu bagian dari diriku yang orang dapat bilang aku jelek, semua cewek suka padaku ane, sinta, mely, tania, adinda dan masih banyak lagi cewek-cewek yang aku tolak, entahlah kenapa?saat itu aku masih berfikir karena aku ingin konsen belajar dahulu, itu jawabanku ketika teman-temanku bertanya padaku.
DARA ya DARA nama wanita yang selalu aku perhatikan ketika aku bimbel, diapun juga ikut bimbel karena sebentar lagi akan ujian nasional sepertiku, dia tidak akan tahu pula kalau aku setiap hari selalu memotretnya diam-diam, dasar anak smp dia selau bercanda dan berlari-lari, pernah satu kali dia hampir tertabrak motor karena keterlaluan bercanda dengan teman-temannya, itu membuatku shock dan serasa mau mati, dasar cewek satu ini memang bener-bener slebor, entah kenapa aku begitu protektif padanya entahlah aku ingin melindunginya.
Suatu hari aku melihatnya mengobrol dengan seorang temanku, namanya bayu, bayu mengalami cacat yang membuat tangan dan kaki kanannya tidak berfungsi, tidak ada satu cewek pun yang mau berteman denganya, aku lihat dengan Dara, bayu dapat tertawa dengan begitu lepasnya, Dara juga, ada suatu perasaan yang membuatku sesak nafas CEMBURU, bahkan mereka berfoto bersama, aku pikir mereka jadian, tapi sungguh aku tak rela melihatnya dengan Bayu, saat bayu kembali ke kelas untuk ikut mengikuti bimbel, aku sengaja meledeknya karena bersama cewek, walau aneh tapi itu sebenarnya cara untuk mengungkapkan rasa cemburu
“Ciyeee, sapa tadi yu?” kataku sambil menyenggol lengannya
“Bidadari!” jawabnya sambil tersenyum
“ Bidadari?Maksudnya apa sih yu?”
“Ndo, aku ga pernah ketemu cewek sebaik dia, dia memang menolakku tapi tidak seperti cewek yang lain, dia selalu menyemangatiku, dia menganggapku sebagai seorang kakak, dia membuatku bersemangat, aku jadi makin menghargai hidup, beruntung banget suatu saat cowok yang ngedapetin dia, dia juga punya prinsip, katanya dia gak mau pacaran sebelum 17 tahun, hebat bukan!”
“ Iya!” jawabku singkat sambil tersenyum, mungkin bayu gak akan menyadari betapa leganya hatiku ini, entah kenapa aku makin yakin dengan perasaanku ini kepadanya, oh Tuhan tapi kenapa harus dia!!!!
###
“Byur, SELAMAT ULANG TAHUN DARA!” teriak teman-temannya, hmm ya hari ini dia ulang tahun ke 15, semakin kaget aku karena ternyata hari ulang tahunnya sama denganku, mungkin saat dia lahir saat itu aku sedang merayakan ultahku ke-3, kadang aku tertawa sendiri membayangkan hal tersebut, sangat lucu, 15 Juni, dalm sejarah belum ada cewek yang ulang tahunnya sama denganku, aku Cuma bisa tersenyum memandang tingkah konyol anak-anak smp itu, aku sendiri sedang sibuk meladeni cewek-cewek yang membawa banyak kado untukku, dalam benakku hal ini hanya menggangguku saja!!!!
Di kotaku memang setiap sebulan sekali diadakan ibadah bersama siswa-siswi SMA SMP sekota dan kebetulan hari ini yang tugas adalh sekolah Dara, aku sengaja datang, dan benar saja, saat itu aku lihat Dara sedang menyanyi, sangat indah, perasaan aneh mulai menyelimuti hatiku damai yang tak dapat aku lukiskan, aku berfikir sepertinya aku telah menemukan wanita yang selama ini aku cari.
###
Aku lulus dan aku sudah diterima menjadi Mahasiswa t.mesin di sebuah universitas bagus yang mungkin lumayan jauh dari kotaku, tapi setidaknya aku bisa pulang seminggu sekali, hmm Dara bagaimana kabarnya ya?apakah dia baik-baik saja? Saat aku melamunkan dirinya, tiba-tiba aku lihat dirinya berjingkrak-jingkrak, ternyata dia diterima di SMAku bahkan diterima menjadi siswa akselerasi, aku tersenyum, aku bahagia, dalam hatiku ada satu tekat untuk menunggunya sampai dia berusia 17 tahun dan pada saat itu akan ku katakan betapa aku sangat mengaguminya dan tentu mencintainya, entah ini mimpi atau bukan mata kami sempat bertemu untuk beberapa saat, aku lihat dia terkejut, berlari dan pergi. Aku masih belum percaya mengapa aku menyukainya, karena dia tidak cantik mungkin orang akan berkomentar bahwa dia tidak selevel denganku, tapi hanya dia wanita yang bisa membuat aku nyaman, walau kami belum pernah ngobrol satu kalipun . Saat aku mengambil ijazah. Aku melihat Dara telah memakai seragam SMA, hmm dia terlihat lebih dewasa dari sebelumnya, itu terakhir kali aku melihatnya sbelum akhirna aku berangkat ke kota itu untuk kuliah, dan aku melihat tawanya dengan lesung di pipinya yang membuat hatiku teduh, dalam hati aku berjanji “Dara, aku psti kembali, dan kamu akan tahu!!!”
###
“ Happy Birthday Nando, Happy Birthday Nando, Happy Birthday, Happy birthday, happy birthday!!!”
OK thax God, sekarang aku genap berusia 20 tahun, menjadi Mahasiswa tingkat akhir dan sebentar lagi akan menjadi teknisi muda di sebuah perusahaan terkenal, Dara?? Dia pasti telah berusia 17 tahun saat ini, aku yakin dia pasti sudah kuliah, bagaimana kabarnya?sehatkah?ahh aku tak sabar ingin bertemu denganya dan mengatakan hal yang telah aku pendam selama 3 tahun!
“Oe, ndo kapan ni kamu punya cewek??”celetuk Anjas sahabat baikku dari SMA
“Ciyeeeeeeeeeeeee yang baru aja punya cewek??” kontan sorakan teman-temanku membuat muka anjas berubah menjadi merah padam
“Hah, kmu udah punya cewek ya njas, kok ga cerita-cerita seh?” aku sangat terkejut mendengar sahabatku yang sangat polos itu sudah memiliki pacar
“hehe, ya maaf aku juga baru aja nembak dia kok!”
“hebat banget langsung diterima?” aku tersenyum jail padanya “anak mana njas?” “kuliah apa sekolah?”
“ Sekota ma kamu tapi dia kuliah disini, anak akutansi semester 1?”jawabna
“ciyeeeeeeeeee, masih muda banget ya, liat-liat donk njas, kenalin ke kita-kita!”serentak aku dan teman-temanku berkata seperti itu, perlahan Anjas mengeluarkan dompet di dalam sakunya, dan memperlihatkan foto seorang cewek, seorang cewek, yang amat sangat aku kenal, Ya Tuhan, apa maksud semua ini, sesak hati ini melihat foto dara di dompet Anjas, aku ingin erteriak namun tak bisa, Ya Tuhan kenapa harus Anjas, kenapa Dara, kenapa Anjas yang harus menjadi pacarmu?
Hatiku sakit sekali, ingin aku berteriak, tapi tak bisa, tak bisa, dadaku sesak, sesak sekali, baru kali ini aku rasakan sakit yang sesakit ini karena seorang wanita. Dara dengan Anjas memang serasi, Anjas seorang cowok yang baik, kalau Dara sampai jadian dengan Anjas, itu mungkin salahku, karena dulu aku tak mau terus terang, atau paling tidak menyuruhnya untuk menungguku.
Seminggu kemudian, anjas mengenalkan Dara kepada aku dan teman-temanku yang lain, Dara terlihat manis dengan jeans dan kaos coklat, saat melihatku muncul kekagetan di matanya, kemudian tertawa dan berkata kepada Anjas bahwa dia pernah melihatku waktu di bimbel dulu dan mengatakan aku sering dikerumuni wanita. Ada sedikit rasa senang karena ternyata dulu dia juga memperhatikan aku. Karena memang watak Dara yang cerewet dan cepat akrab dengan orang, dia mulai akrab dengan kami, dia tidak berubah, tetap manis, tomboy, sederhana dan tetap memiliki lesung pipi yang memikat hatiku. Dalam hati aku menjerit, maafkan aku Anjas karena sampai sekarang aku tetap mencintainya.
###
Sebulan setelah wisuda, aku bekerja di Perusahaan terkenal di Jakarta, Anjas juga telah bekerja di Perusahaan terkenal di kota tempat kami kuliah dulu. 3tahun telah berlalu semenjak aku wisuda, aku masih sering berhubungan dengan teman-temanku via telpon atau SMS, dengan Anjaspun aku masih menjaga hubungan baik, dia berkata hubungannya dengan Dara juga baik-baik saja, mendengar itu aku bahagia, tapi di sudut hatiku, aku menangis! Rasanya perih ini belum hilang sampai sekarang, aku mencoba untuk melupakan dara dengan sering berkencan dengan teman-teman wanitaku, tapi tetap tidak bisa, 2 Juli hari yang aku sangka cerah ternyata mendung di dalamnya, HPku bergetar dan ternyata itu telepon dari Yuan teman kuliahku dahulu
“ Ada apa yu?” jawabku polos
“ Anjas MENINGGAL ndo, dia meninggal karena kecelakaan kerja, pulanglah ndo, sebelum meninggal anjas selalu mencari-cari kamu!”
Bagai petir yang menyambar kuat jantungku, aku tak menyangka anjas akan pergi secepat itu, saat itu juga, aku langsung memesan tiket untuk pulang
Pikiranku kacau, aku tidak dpat berfikir dengan baik, aku teringat Dara, apakah dia baik-baik saja?Bagaimana dia, apakah dia kan kuat menghadapi semua ini?
###
Di rumah Nando, suasana berkabung amat sangat terasa, isak tangis kerabat sodara Anjas, juga teman-teman kerjanya, membuat aku semakin tak dapat menahan perasaanku lagi, tapi dimanakah Dara??
Mataku tak berhenti mencari sosok Dara, di ujung di dekat jenazah Anjas, aku lihat sosok wanita yang aku sangat kenal, ya Dara??tapi bukan Dara yang dulu, matanya tak bersinar lagi, matanya tak memperlihatkan keceriaan seperti waktu aku pertama kali melihatnya, ada kesedihan yang amat dalam di matanya, air matanya keluar tapi dia hanya diam membisu, tatapanya kosong, aku bisa merasakan kepedihan hatinya, demi Tuhan Dara tolong jangan menangis, aku tak bisa Dara, aku tak bisa melihatmu menangis. Aku mohon jangan menangis, ingin sekali aku memeluknya, aku ingin dia bisa berbagi kesediahannya untukku, aku memnag mencintainya dan menginginkannya untuk menjadi milikku, tapi bukan berarti aku ingin juga melihatnya bersedih seperti ini. Saat aku sedang larut dalam lamunanku Yuan menepuk pundakku.
“ Ndo, ini ada surat dari Anjas untukmu!” kata yuan sambil menyerahkan sepucuk surat kepadaku
Aku bingung menerimanya, sepertinya yuan juga menangkap raut kebingungan di mataku, Yuanpun melanjutkan kata-katanya
“ Jangan bingung dulu, aku tidak membukanya kok, surat itu aku temukan di meja kerjanya saat aku membereskan mejanya setelah dia meninggal, sepertinya setelah selesai bekerja dia ingin mengirimkan surat itu padamu, tapi ternyata Tuhan berkata lain!” Yuan tidak meneruskan kata-katanya, tapi aku sudah dapat menangkap raut di wajahnya
Aku mencari tempat yang sepi dari para pelayat. Karena begitu banyak wanita yang memperhatikan aku, bukannya senang tapi itu malah cukup mengganguku
Perlahan ku buka surat dari Anjas, dahiku berkerut membacanya
Bodoh!!!!!
Hanya itu kata yang pantas buat kamu, kenapa? Dan kenapa? Itu juga pertanyaan yang pantas buat kamu, kenapa kamu gak pernah bilang kalau udah dari SMA kamu memendam perasaan sama DARA?
Pasti kamu bertanya-tanya juga kenapa aku bisa tahu? Sewaktu kamu sudah pindah, aku datang ke kostmu untuk mengecek apakah ada yang tertinggal, ternyata memang ada, yaitu kumpulan foto Dara saat masih SMP,selama ini aku pura-pura tidak tahu, karena aku pasti kalah bersaing denganmu!
Maafkan aku sahabatku karena keegoisanku
Maafkan aku karena tidak menyadari cinta di matamu
Maafkan aku karena telah memiliki seseorang yang seharusnya kamu miliki
Maaf….maaf…maaf….!
Kata-kata Dara telah menyadarkanku untuk mengirimkan surat kepadamu, dia berkata padaku bahwa kamu adlah cinta pertamanya, tapi dia hanya berani mengagumimu dari kejauhan, karena dia merasa tidak pantas untukmu! Pulanglah nando, biarkanlah Dara memilih, aku yakin dia pasti akan dapt menentukan siapa yang dipilihnya!!!
Anjas
Air mataku menetes membaca surat dari Anjas, yah terimakasih Anjas, dan sekarang aku telah pulang, aku akan menjaganya untukmu, aku berjanji, seketika itu juga aku berlari menemui Dara. Dara tersentak kaget, dan aku bisa menyadari kekagetan dalm dirinya, Aku melepaskan pelukanku, diantara kekagetannya Dara berkata
“ mas, aku menyesal telah berkata bahwa mas nando adlah cinta pertamaku, tapi sungguh hanya dia yang aku sayangi mas, begitu bahagianya aku selama bersama mas anjas, tapi kenapa dia meninggalkanku mas?” Dara tidak dapat meneruskan kata-katanya, aku sungguh mengerti apa yang dia rasakan, tanpa berkata apa-apa aku menyerahkan surat itu kepada Dara.
Untuk beberapa saat Dara membacanya, kemudian terdiam sesaat, hanya kesunyian yang kemudian menyelimuti kami berdua.
###
Memang benar bahwa Cinta akan bersemi pada saatnya, aku dan Dara telah menikah, saat ini dia sedang mengandung anak pertamaku. Dinginnya pagi memang menusuk tulang, tapi hal tersebut tidak menghalangi niatku dan Dara untuk berziarah ke makam Anjas, tiba-tiba Dara berkata
“Mas, mas Anjas adalah lelaki hebat yang menyatukan cinta kita, kalau anak kita laki-laki nanti, bagaimana kalu kita beri nama ANJAS?”, aku tersenyum, kemudian mencium keningnya dengan sayang, dalam hati aku merasa lega, karena aku telah menemukan seseorang yang aku cari selama ini, dan kisah ini akan menjadi pelajaran dalam rumah tanggaku dan DARA, Terimakasih ANJAS.Dia, dia seorang wanita yang selalu mengisi hatiku, selalu dan selalu
Dia, dia pula yang membuat seorang Nando patah hati
Pertama kali aku melihatnya, saat itu aku masih kelas 2SMA dan dia masih kelas 2SMP, konyol sekali bukan, seorang siswa SMA bisa menyukai dan tepatnya mencintai seorang anak SMP, awalnyapun aku tak ingin mengakui perasaan bodoh ini, ingin kutepis jauh-jauh, tapi ternyata perasaan ini lebih kuat merongrong hatiku
Cantik??bukan, bukan kata cantik untuk menggambarkan dirinya
Manis??bukan pula. Ok mungkin dia sedikit manis
Tapi menurutku dia amat sangat menarik, dia seorang gadis tomboy yang kuat, rambutna panjang, kulitnya sawo matang tapi bersih itu salah satu hal yang menarik dari dirinya, matanya sangat indah selalu berbinar, walau ditutup dengan kacamata sekalipun, matanya tetap indah, mata itu yang selalu membuat aku teduh setiap kali aku melihatnya, dan saat tertawa ada sebuah lesung pipi di pipi kanannya, hanya saat dia tertawa, manis, tawa itu yang membuat aku selalu bahagia.
Dia tidak akan pernah tahu bahwa aku selalu memperhatikannya, karena aku terlalu gengsi untuk melakukannya secara terang-terangan, aku begitu populer hal ini yang menjadi alasanku ok teman-teman selalu bilang bahwa aku tampan, sangat tampan, aku blasteran chinese dan Jawa, aku tinggi karena aku pemain basket, kulitku kuning langsat khas orang indonesia, tidak ada satu bagian dari diriku yang orang dapat bilang aku jelek, semua cewek suka padaku ane, sinta, mely, tania, adinda dan masih banyak lagi cewek-cewek yang aku tolak, entahlah kenapa?saat itu aku masih berfikir karena aku ingin konsen belajar dahulu, itu jawabanku ketika teman-temanku bertanya padaku.
DARA ya DARA nama wanita yang selalu aku perhatikan ketika aku bimbel, diapun juga ikut bimbel karena sebentar lagi akan ujian nasional sepertiku, dia tidak akan tahu pula kalau aku setiap hari selalu memotretnya diam-diam, dasar anak smp dia selau bercanda dan berlari-lari, pernah satu kali dia hampir tertabrak motor karena keterlaluan bercanda dengan teman-temannya, itu membuatku shock dan serasa mau mati, dasar cewek satu ini memang bener-bener slebor, entah kenapa aku begitu protektif padanya entahlah aku ingin melindunginya.
Suatu hari aku melihatnya mengobrol dengan seorang temanku, namanya bayu, bayu mengalami cacat yang membuat tangan dan kaki kanannya tidak berfungsi, tidak ada satu cewek pun yang mau berteman denganya, aku lihat dengan Dara, bayu dapat tertawa dengan begitu lepasnya, Dara juga, ada suatu perasaan yang membuatku sesak nafas CEMBURU, bahkan mereka berfoto bersama, aku pikir mereka jadian, tapi sungguh aku tak rela melihatnya dengan Bayu, saat bayu kembali ke kelas untuk ikut mengikuti bimbel, aku sengaja meledeknya karena bersama cewek, walau aneh tapi itu sebenarnya cara untuk mengungkapkan rasa cemburu
“Ciyeee, sapa tadi yu?” kataku sambil menyenggol lengannya
“Bidadari!” jawabnya sambil tersenyum
“ Bidadari?Maksudnya apa sih yu?”
“Ndo, aku ga pernah ketemu cewek sebaik dia, dia memang menolakku tapi tidak seperti cewek yang lain, dia selalu menyemangatiku, dia menganggapku sebagai seorang kakak, dia membuatku bersemangat, aku jadi makin menghargai hidup, beruntung banget suatu saat cowok yang ngedapetin dia, dia juga punya prinsip, katanya dia gak mau pacaran sebelum 17 tahun, hebat bukan!”
“ Iya!” jawabku singkat sambil tersenyum, mungkin bayu gak akan menyadari betapa leganya hatiku ini, entah kenapa aku makin yakin dengan perasaanku ini kepadanya, oh Tuhan tapi kenapa harus dia!!!!
###
“Byur, SELAMAT ULANG TAHUN DARA!” teriak teman-temannya, hmm ya hari ini dia ulang tahun ke 15, semakin kaget aku karena ternyata hari ulang tahunnya sama denganku, mungkin saat dia lahir saat itu aku sedang merayakan ultahku ke-3, kadang aku tertawa sendiri membayangkan hal tersebut, sangat lucu, 15 Juni, dalm sejarah belum ada cewek yang ulang tahunnya sama denganku, aku Cuma bisa tersenyum memandang tingkah konyol anak-anak smp itu, aku sendiri sedang sibuk meladeni cewek-cewek yang membawa banyak kado untukku, dalam benakku hal ini hanya menggangguku saja!!!!
Di kotaku memang setiap sebulan sekali diadakan ibadah bersama siswa-siswi SMA SMP sekota dan kebetulan hari ini yang tugas adalh sekolah Dara, aku sengaja datang, dan benar saja, saat itu aku lihat Dara sedang menyanyi, sangat indah, perasaan aneh mulai menyelimuti hatiku damai yang tak dapat aku lukiskan, aku berfikir sepertinya aku telah menemukan wanita yang selama ini aku cari.
###
Aku lulus dan aku sudah diterima menjadi Mahasiswa t.mesin di sebuah universitas bagus yang mungkin lumayan jauh dari kotaku, tapi setidaknya aku bisa pulang seminggu sekali, hmm Dara bagaimana kabarnya ya?apakah dia baik-baik saja? Saat aku melamunkan dirinya, tiba-tiba aku lihat dirinya berjingkrak-jingkrak, ternyata dia diterima di SMAku bahkan diterima menjadi siswa akselerasi, aku tersenyum, aku bahagia, dalam hatiku ada satu tekat untuk menunggunya sampai dia berusia 17 tahun dan pada saat itu akan ku katakan betapa aku sangat mengaguminya dan tentu mencintainya, entah ini mimpi atau bukan mata kami sempat bertemu untuk beberapa saat, aku lihat dia terkejut, berlari dan pergi. Aku masih belum percaya mengapa aku menyukainya, karena dia tidak cantik mungkin orang akan berkomentar bahwa dia tidak selevel denganku, tapi hanya dia wanita yang bisa membuat aku nyaman, walau kami belum pernah ngobrol satu kalipun . Saat aku mengambil ijazah. Aku melihat Dara telah memakai seragam SMA, hmm dia terlihat lebih dewasa dari sebelumnya, itu terakhir kali aku melihatnya sbelum akhirna aku berangkat ke kota itu untuk kuliah, dan aku melihat tawanya dengan lesung di pipinya yang membuat hatiku teduh, dalam hati aku berjanji “Dara, aku psti kembali, dan kamu akan tahu!!!”
###
“ Happy Birthday Nando, Happy Birthday Nando, Happy Birthday, Happy birthday, happy birthday!!!”
OK thax God, sekarang aku genap berusia 20 tahun, menjadi Mahasiswa tingkat akhir dan sebentar lagi akan menjadi teknisi muda di sebuah perusahaan terkenal, Dara?? Dia pasti telah berusia 17 tahun saat ini, aku yakin dia pasti sudah kuliah, bagaimana kabarnya?sehatkah?ahh aku tak sabar ingin bertemu denganya dan mengatakan hal yang telah aku pendam selama 3 tahun!
“Oe, ndo kapan ni kamu punya cewek??”celetuk Anjas sahabat baikku dari SMA
“Ciyeeeeeeeeeeeee yang baru aja punya cewek??” kontan sorakan teman-temanku membuat muka anjas berubah menjadi merah padam
“Hah, kmu udah punya cewek ya njas, kok ga cerita-cerita seh?” aku sangat terkejut mendengar sahabatku yang sangat polos itu sudah memiliki pacar
“hehe, ya maaf aku juga baru aja nembak dia kok!”
“hebat banget langsung diterima?” aku tersenyum jail padanya “anak mana njas?” “kuliah apa sekolah?”
“ Sekota ma kamu tapi dia kuliah disini, anak akutansi semester 1?”jawabna
“ciyeeeeeeeeee, masih muda banget ya, liat-liat donk njas, kenalin ke kita-kita!”serentak aku dan teman-temanku berkata seperti itu, perlahan Anjas mengeluarkan dompet di dalam sakunya, dan memperlihatkan foto seorang cewek, seorang cewek, yang amat sangat aku kenal, Ya Tuhan, apa maksud semua ini, sesak hati ini melihat foto dara di dompet Anjas, aku ingin erteriak namun tak bisa, Ya Tuhan kenapa harus Anjas, kenapa Dara, kenapa Anjas yang harus menjadi pacarmu?
Hatiku sakit sekali, ingin aku berteriak, tapi tak bisa, tak bisa, dadaku sesak, sesak sekali, baru kali ini aku rasakan sakit yang sesakit ini karena seorang wanita. Dara dengan Anjas memang serasi, Anjas seorang cowok yang baik, kalau Dara sampai jadian dengan Anjas, itu mungkin salahku, karena dulu aku tak mau terus terang, atau paling tidak menyuruhnya untuk menungguku.
Seminggu kemudian, anjas mengenalkan Dara kepada aku dan teman-temanku yang lain, Dara terlihat manis dengan jeans dan kaos coklat, saat melihatku muncul kekagetan di matanya, kemudian tertawa dan berkata kepada Anjas bahwa dia pernah melihatku waktu di bimbel dulu dan mengatakan aku sering dikerumuni wanita. Ada sedikit rasa senang karena ternyata dulu dia juga memperhatikan aku. Karena memang watak Dara yang cerewet dan cepat akrab dengan orang, dia mulai akrab dengan kami, dia tidak berubah, tetap manis, tomboy, sederhana dan tetap memiliki lesung pipi yang memikat hatiku. Dalam hati aku menjerit, maafkan aku Anjas karena sampai sekarang aku tetap mencintainya.
###
Sebulan setelah wisuda, aku bekerja di Perusahaan terkenal di Jakarta, Anjas juga telah bekerja di Perusahaan terkenal di kota tempat kami kuliah dulu. 3tahun telah berlalu semenjak aku wisuda, aku masih sering berhubungan dengan teman-temanku via telpon atau SMS, dengan Anjaspun aku masih menjaga hubungan baik, dia berkata hubungannya dengan Dara juga baik-baik saja, mendengar itu aku bahagia, tapi di sudut hatiku, aku menangis! Rasanya perih ini belum hilang sampai sekarang, aku mencoba untuk melupakan dara dengan sering berkencan dengan teman-teman wanitaku, tapi tetap tidak bisa, 2 Juli hari yang aku sangka cerah ternyata mendung di dalamnya, HPku bergetar dan ternyata itu telepon dari Yuan teman kuliahku dahulu
“ Ada apa yu?” jawabku polos
“ Anjas MENINGGAL ndo, dia meninggal karena kecelakaan kerja, pulanglah ndo, sebelum meninggal anjas selalu mencari-cari kamu!”
Bagai petir yang menyambar kuat jantungku, aku tak menyangka anjas akan pergi secepat itu, saat itu juga, aku langsung memesan tiket untuk pulang
Pikiranku kacau, aku tidak dpat berfikir dengan baik, aku teringat Dara, apakah dia baik-baik saja?Bagaimana dia, apakah dia kan kuat menghadapi semua ini?
###
Di rumah Nando, suasana berkabung amat sangat terasa, isak tangis kerabat sodara Anjas, juga teman-teman kerjanya, membuat aku semakin tak dapat menahan perasaanku lagi, tapi dimanakah Dara??
Mataku tak berhenti mencari sosok Dara, di ujung di dekat jenazah Anjas, aku lihat sosok wanita yang aku sangat kenal, ya Dara??tapi bukan Dara yang dulu, matanya tak bersinar lagi, matanya tak memperlihatkan keceriaan seperti waktu aku pertama kali melihatnya, ada kesedihan yang amat dalam di matanya, air matanya keluar tapi dia hanya diam membisu, tatapanya kosong, aku bisa merasakan kepedihan hatinya, demi Tuhan Dara tolong jangan menangis, aku tak bisa Dara, aku tak bisa melihatmu menangis. Aku mohon jangan menangis, ingin sekali aku memeluknya, aku ingin dia bisa berbagi kesediahannya untukku, aku memnag mencintainya dan menginginkannya untuk menjadi milikku, tapi bukan berarti aku ingin juga melihatnya bersedih seperti ini. Saat aku sedang larut dalam lamunanku Yuan menepuk pundakku.
“ Ndo, ini ada surat dari Anjas untukmu!” kata yuan sambil menyerahkan sepucuk surat kepadaku
Aku bingung menerimanya, sepertinya yuan juga menangkap raut kebingungan di mataku, Yuanpun melanjutkan kata-katanya
“ Jangan bingung dulu, aku tidak membukanya kok, surat itu aku temukan di meja kerjanya saat aku membereskan mejanya setelah dia meninggal, sepertinya setelah selesai bekerja dia ingin mengirimkan surat itu padamu, tapi ternyata Tuhan berkata lain!” Yuan tidak meneruskan kata-katanya, tapi aku sudah dapat menangkap raut di wajahnya
Aku mencari tempat yang sepi dari para pelayat. Karena begitu banyak wanita yang memperhatikan aku, bukannya senang tapi itu malah cukup mengganguku
Perlahan ku buka surat dari Anjas, dahiku berkerut membacanya
Bodoh!!!!!
Hanya itu kata yang pantas buat kamu, kenapa? Dan kenapa? Itu juga pertanyaan yang pantas buat kamu, kenapa kamu gak pernah bilang kalau udah dari SMA kamu memendam perasaan sama DARA?
Pasti kamu bertanya-tanya juga kenapa aku bisa tahu? Sewaktu kamu sudah pindah, aku datang ke kostmu untuk mengecek apakah ada yang tertinggal, ternyata memang ada, yaitu kumpulan foto Dara saat masih SMP,selama ini aku pura-pura tidak tahu, karena aku pasti kalah bersaing denganmu!
Maafkan aku sahabatku karena keegoisanku
Maafkan aku karena tidak menyadari cinta di matamu
Maafkan aku karena telah memiliki seseorang yang seharusnya kamu miliki
Maaf….maaf…maaf….!
Kata-kata Dara telah menyadarkanku untuk mengirimkan surat kepadamu, dia berkata padaku bahwa kamu adlah cinta pertamanya, tapi dia hanya berani mengagumimu dari kejauhan, karena dia merasa tidak pantas untukmu! Pulanglah nando, biarkanlah Dara memilih, aku yakin dia pasti akan dapt menentukan siapa yang dipilihnya!!!
Anjas
Air mataku menetes membaca surat dari Anjas, yah terimakasih Anjas, dan sekarang aku telah pulang, aku akan menjaganya untukmu, aku berjanji, seketika itu juga aku berlari menemui Dara. Dara tersentak kaget, dan aku bisa menyadari kekagetan dalm dirinya, Aku melepaskan pelukanku, diantara kekagetannya Dara berkata
“ mas, aku menyesal telah berkata bahwa mas nando adlah cinta pertamaku, tapi sungguh hanya dia yang aku sayangi mas, begitu bahagianya aku selama bersama mas anjas, tapi kenapa dia meninggalkanku mas?” Dara tidak dapat meneruskan kata-katanya, aku sungguh mengerti apa yang dia rasakan, tanpa berkata apa-apa aku menyerahkan surat itu kepada Dara.
Untuk beberapa saat Dara membacanya, kemudian terdiam sesaat, hanya kesunyian yang kemudian menyelimuti kami berdua.
###
Memang benar bahwa Cinta akan bersemi pada saatnya, aku dan Dara telah menikah, saat ini dia sedang mengandung anak pertamaku. Dinginnya pagi memang menusuk tulang, tapi hal tersebut tidak menghalangi niatku dan Dara untuk berziarah ke makam Anjas, tiba-tiba Dara berkata
“Mas, mas Anjas adalah lelaki hebat yang menyatukan cinta kita, kalau anak kita laki-laki nanti, bagaimana kalu kita beri nama ANJAS?”, aku tersenyum, kemudian mencium keningnya dengan sayang, dalam hati aku merasa lega, karena aku telah menemukan seseorang yang aku cari selama ini, dan kisah ini akan menjadi pelajaran dalam rumah tanggaku dan DARA, Terimakasih ANJAS.
Lanjut membaca “” »»
Read more "DARA DUA CINTA..."
KATEGORI : 
